Kamis, 14 November 2013

Takutku


Berjalan dalam cahaya indah

Ditusuk oleh cahaya kuning yang sangat tajam

Ku kedipkan mata tak sanggup memangdang keatas

Terus berjalan tanpa tahu kemana jejak kan berjalan

Menghilang arah terus berjalan

Mencari cari jejak yang pasti

Menentukan dimana jejak ini harus berhenti

Kelelahan menyapa mencegah perjalanan

Menghentikan jejak kaki

Mencari tempat dimana tak seorang pun tahu

Mencari keheningan yang tak seorang pun tahu

Melipat tangan memohon kepadaNya

"Jangan tinggalkan aku"

Menjerit dan merendah tuk meminta

"Ikutlah denganku"

Kesendirian yang tak diinginkan harus di hancurkan !Disingkirkan !

Tuhan..

Apakah Engkau masih bersamaku di kesendirian ini?!

Apakah Engkau masih bersamaku di dunia sunyi ini?!

Air bening jatuh dari kedua mata

Tak tahu kenapa ini terjadi

Rumput bergoyang angin menari

Membuat tubuh menjadi penuh debu

Mengapa Kau tinggalkan aku !

Tahukah Kau aku sendiri ?!

Aku takut

Aku takut

Takut sangat takut.


Minggu, 10 November 2013

Berharap Hanya UntukMu

Ada selebaran kepercayaan ku letakkan padamu. 

Terbaring aku  suatu ketika di kasur hijau kusam. 

Aku melihat buku hitam yang tebal dengan kertas yang tipis di atas meja belajarku.

Ku buka namun tak ku baca. Hanya merenungkan

Kenapa buku tebal ini ku sentuh.

Bukankah aku sudah lama jauh dariNya yang tiba tiba datang dan menyentuh buku tebal ini?

Kenapa aku percaya pada diri yang lain yang serupa denganku?

Kenapa sejak 5 tahun yang lalu aku tak menaruh keyakinan padaMu?

Aku terhenti merenung.

Ku buka buku tebal itu dan ku baca tulisan yang ada pada kertas tipis bagian buku tebal.

Ku ingat sebuah pepatah kehidupan 'Buatlah harapan pada TuhanMu bukan pada sesamamu yang sebenarnya hanya akan sia-sia".

Aku kembali memenuhkan fikiranku.

Bertanya padaNya lewat doa

Apakah selama ini aku sudah meninggalkan kehidupan yang sesungguhnya indah?

Aku bertanya lagi

Apakah aku sudah menempatkan kepercayaan pada diri yang salah??

Harapan hanya padaMu, apakah aku menyiakan hidup tanpa berharap padaMu?

Sungguh banya pertanyaan yang timbul ketika saat itu.

Meratap betapa sungguh sedihnya menjauh dariMu.

Meratap betapa sungguh sakitnya tak berharap padaMu

Ku olah kembali kehidupanku

Ku coba kembali menghadap padaMu

Sbab ku tersadar bahwa berharap hanyalah padaMu.

Keyakinanku Kau kembalikan mengarah padaMu.